​Pahlawan Kemanusiaan Gugur di Laut Pangkep: Isak Tangis Bupati MYL Sambut Kepulangan Korban KLM Fitri Jaya

ads
ads

MENITNEWS.COM, ​PANGKEP — Langit di atas Pelabuhan Maccini Baji, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, tampak muram pada Sabtu (27/12/2025).

Suasana pelabuhan yang biasanya riuh dengan aktivitas bongkar muat, seketika berubah menjadi lautan duka saat kapal evakuasi perlahan merapat ke Dermaga.

​Bupati Pangkep, Dr. H. Muhammad Yusran Lalogau (MYL), berdiri di garis depan. Wajahnya sembab, matanya berkaca-kaca menatap kapal yang membawa pulang para pejuang kemanusiaan yang menjadi korban tenggelamnya KLM Fitri Jaya.

​Misi Mulia yang Berakhir Duka

​Tragedi ini menyisakan luka mendalam. KLM Fitri Jaya yang membawa 11 penumpang tersebut sedang mengemban misi mulia: menyalurkan bantuan Negara bagi warga di wilayah kepulauan.

Namun, ombak besar di penghujung tahun berkata lain. Tiga nyawa dinyatakan gugur dalam tugas suci tersebut.

​”Mereka berangkat dengan niat mulia, membantu masyarakat yang membutuhkan. Ini adalah kehilangan besar bagi kita semua. Mereka adalah pejuang kemanusiaan,” ujar Bupati MYL, dengan suara bergetar saat memberikan keterangan kepada media.

​Momen Haru di Dermaga

​Puncak kesedihan pecah saat satu per satu jenazah diturunkan dari kapal. Tangis histeris keluarga korban menyambut kedatangan peti jenazah, memecah keheningan pelabuhan. Bupati Yusran tak kuasa membendung air matanya saat menyaksikan langsung prosesi evakuasi tersebut.

​Di hadapan keluarga yang berduka, Bupati menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Ia menegaskan bahwa Pemerintah tidak akan tinggal diam dan akan memberikan pendampingan penuh, baik secara moril maupun bantuan materiil bagi keluarga yang ditinggalkan.

​Pesan Tegas: Jangan Remehkan Laut

​Di balik duka yang menyelimuti, Bupati MYL menyelipkan pesan penting bagi seluruh masyarakat pesisir. Mengingat cuaca ekstrem yang kerap terjadi di akhir tahun, ia meminta seluruh pelaut untuk lebih waspada.

​”Keselamatan adalah yang utama. Jangan memaksakan diri berlayar jika cuaca tidak memungkinkan. Saya meminta alat keselamatan seperti pelampung menjadi kewajiban yang tidak bisa ditawar lagi,” tegasnya.

​Evaluasi Total Keselamatan Pelayaran

​Tragedi KLM Fitri Jaya menjadi alarm keras bagi standar keselamatan transportasi laut di Wilayah Kepulauan Pangkep.

Aparat terkait kini tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pelayaran guna memastikan tragedi serupa tidak terulang di masa depan.

​Kini, Pelabuhan Maccini Baji menjadi saksi bisu pengabdian terakhir para korban. Doa bersama mengalun di bibir pantai, mengiringi kepergian para syuhada kemanusiaan yang gugur saat menjalankan tugas Negara. (*)

Comment