MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Guna mengantisipasi musim hujan yang mulai intens di November ini, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan sejumlah langkah mitigasi untuk mengurangi risiko banjir di berbagai wilayah rawan.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar, curah hujan tinggi diprediksi akan mencapai puncaknya pada Januari 2025 mendatang.
“Sekarang sudah mulai masuk musim hujan sejak September, dan kini intensitasnya makin meningkat. BPBD tidak hanya bertindak di musim hujan, tetapi sejak jauh hari kami sudah melakukan mitigasi, termasuk sosialisasi di daerah banjir, simulasi bersama warga, serta pelatihan kerja sama dengan TNI dan Polri agar semua siap mengambil langkah awal saat terjadi bencana,” jelas Hendra.
Sebagai langkah antisipasi lebih lanjut, BPBD Makassar juga meminta para camat untuk menyiapkan gedung atau rumah ibadah yang bisa dijadikan tempat pengungsian sementara di empat kecamatan.
Kecamatan rawan banjir dimaksud adalah Kecamatan Manggala, Biringkanaya, Panakkukang, dan Tamalanrea, yang menjadi perhatian utama karena rentan banjir. Terutama di wilayah Manggala Blok 10 yang biasanya menjadi titik awal terjadinya banjir.
Hendra juga menyampaikan bahwa kolaborasi dengan berbagai dinas, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pemadam Kebakaran, telah dilakukan untuk memaksimalkan sumber daya.
“Perlengkapan BPBD sudah siap, termasuk lebih dari 10 perahu karet dan perahu lipat. Alat pelindung diri (APD) juga memadai,” jelasnya.
BPBD Makassar juga memiliki sistem pemantauan di ruang kendali (war room) yang memadukan data curah hujan dari BMKG dengan informasi ketinggian air laut. Hal ini untuk mendeteksi potensi banjir lebih akurat, terutama ketika hujan deras terjadi bersamaan dengan pasang air laut.
Hendra mengimbau masyarakat untuk waspada pada periode 12-20 November, dimana BMKG memperkirakan peningkatan curah hujan di wilayah Makassar. Ia berharap warga bisa lebih mandiri dalam menyikapi potensi banjir dengan mengikuti informasi dari BPBD dan BMKG serta memahami tanda-tanda awal terjadinya banjir.
“Kami sudah siaga, dan dengan sinergi serta kesadaran masyarakat, kami yakin dampak banjir bisa diminimalkan,” pungkas Hendra. (ewa)
Comment