Fenomena Uang Panaik Mahal di Sulawesi Selatan, Tembus Angka 1 Miliar Rupiah!

Ilustrasi Pengantin Dengan Uang Panaik

MENITNEWS.COM, MAKASSAR– Sulawesi Selatan kembali dihebohkan dengan fenomena uang panaik yang semakin melambung tinggi.

Dalam beberapa kasus, angka uang panaik, yang merupakan mahar atau uang pengikat dalam pernikahan adat Bugis-Makassar, bahkan mencapai lebih dari 1 miliar rupiah.

Kenaikan ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk status sosial keluarga, pendidikan, hingga ekspektasi masyarakat terhadap nilai mahar sebagai simbol penghormatan terhadap calon pengantin perempuan dan keluarganya.

Tradisi uang panaik ini telah menjadi budaya turun-temurun dalam masyarakat Bugis-Makassar sebagai bentuk penghargaan kepada keluarga pihak perempuan.

Akan tetapi, nilai uang panaik yang sangat tinggi sering kali menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Banyak calon pengantin pria, terutama dari kalangan menengah ke bawah, merasa terbebani dengan tingginya uang panaik yang ditetapkan.

“Saya kesulitan mempersunting perempuan di Sulawesi Selatan karena tingginya uang panaik” ujar Kasyful pemuda Bugis yang belum mendapatkan istri karena terlalu mahalnya uang panaik.

Hal ini akhirnya menjadi kendala bagi banyak pasangan muda yang ingin melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Beberapa pengamat sosial dan tokoh masyarakat menyatakan bahwa fenomena uang panaik yang mahal ini dapat menimbulkan dampak negatif.

Misalnya, banyak pasangan muda terpaksa menunda pernikahan mereka, sementara yang lain harus berusaha keras mengumpulkan uang hingga berutang.

Di sisi lain, fenomena ini juga memicu perdebatan terkait makna asli dari uang panaik sebagai bentuk penghormatan yang kini dinilai menjadi ajang gengsi dan ukuran status.

Tokoh adat dan pemerintah daerah di Sulawesi Selatan mulai berupaya untuk mengedukasi masyarakat terkait uang panaik agar tidak memberatkan pihak manapun.

Upaya ini dilakukan agar tradisi uang panaik tetap terjaga sebagai budaya positif, tanpa mengesampingkan kemampuan ekonomi calon pengantin pria. (ewa)

Comment