MENITNEWS.COM, GOWA — Di tengah hiruk-pikuk pengungkapan kasus uang palsu triliunan rupiah di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, satu nama mencuat dengan sangat gemilang!
Yah. Sosok itu adalah AKBP Reonald TS Simanjuntak, Kapolres Gowa. Ia bukan sekadar pemimpin di balik barisan seragam cokelat, melainkan seorang perwira dengan rekam jejak gemilang dalam membongkar tabir kejahatan pelik yang pernah mengguncang Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dari Kasus Pembunuhan Najamuddin Sewang ke Pabrik Uang Palsu
Jejak ketangguhan Reonald Simanjuntak dimulai jauh sebelum kasus uang palsu UIN Alauddin Makassar merebak. Pada 2022 lalu, ia menjadi tokoh kunci dalam pengungkapan kasus pembunuhan Najamuddin Sewang, seorang pegawai Dinas Perhubungan Kota Makassar.
Motifnya bak cerita dari film noir: cinta segitiga penuh intrik dan dendam membara. Saat itu, Reonald menjabat Kasat Reskrim Polrestabes Makassar.
Berbekal ketajaman intuisi dan tim investigasi yang tangguh, Reonald Simanjuntak membedah setiap petunjuk yang terhampar bagai potongan puzzle. Dari keterangan saksi hingga bukti elektronik, semuanya dirangkai dalam penyelidikan tanpa cela.
Saat dalang di balik kejahatan itu terungkap, dunia hukum bergetar oleh ketegasan dan kecerdasannya.
Keberanian Melawan Sindikat Besar
Kini, lembar lain dari karier Reonald Simanjuntak kembali dibuka. Saat berita tentang uang palsu yang dicetak di Kampus UIN Alauddin menyeruak, ia kembali memimpin investigasi dengan presisi seorang ahli bedah.
Tidak ada ruang untuk keraguan, hanya ada panggilan untuk menegakkan keadilan.
“Kebenaran harus muncul, seberapa dalam pun ia terkubur,” tegas Reonald, saat konferensi pers di Mapolres Gowa.
Di bawah kepemimpinannya, tim investigasi menemukan mesin pencetak uang palsu seberat dua ton yang diselundupkan ke dalam perpustakaan kampus, seperti harta karun terlarang dalam novel detektif.
Mesinnya didatangkan dari China dan dioperasikan oleh jaringan kriminal yang tersusun rapi. Dalam waktu singkat, 17 tersangka berhasil ditangkap, termasuk otak intelektual yang terlibat.
Pemimpin Berwawasan Humanis
Namun, ketegasan Reonald Simanjuntak tak membuatnya kehilangan sisi humanis. Dalam setiap wawancara, ia selalu menekankan bahwa di balik kasus-kasus besar yang diungkapnya, ada kehidupan yang terenggut, ada keluarga yang menanti keadilan, dan ada masyarakat yang pantas mendapatkan rasa aman.
“Tugas kami bukan sekadar menangkap, tapi juga memastikan bahwa kepercayaan masyarakat kepada hukum tetap terjaga,” ujarnya dengan tatapan penuh keyakinan.
Sosok Tegas di Balik Lencana
Di luar dunia kepolisian, Simanjuntak adalah pribadi yang hangat, lembut, dan sederhana namun tetap tegas. Rekannya menyebutnya sebagai sosok pemimpin yang rendah hati namun tegas.
Ia tak segan turun langsung ke lapangan, memimpin penggerebekan, dan berdialog dengan warga tanpa batasan protokoler. Di bawah komandonya, Mapolres Gowa tak hanya menjadi markas kepolisian, tetapi juga benteng keadilan yang terus memancarkan harapan.
Keberanian, kecerdasan, dan keteguhan yang dimilikinya telah membuat AKBP Reonald Simanjuntak menjadi simbol perlawanan terhadap kejahatan yang tak kenal kompromi. Saat hukum tegak di bawah pimpinannya, publik tahu bahwa keadilan tak pernah benar-benar jauh, selama ada pemimpin seperti dirinya yang siap memburu kebenaran hingga titik penghabisan. (cil)
Comment