MENITNEWS.COM, BULUKUMBA — Kabupaten Bulukumba usianya kini sudah 65 tahun. Daerah berjuluk Butta Panrita Lopi itu terus menunjukkan perkembangan signifikan di berbagai sektor, di bawah kepemimpinan Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf, yang akrab disapa Andi Utta, dan Wakil Bupati Andi Edy Manaf.
Berbagai inisiatif dan proyek pembangunan telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan daerah. Ini semua berkat Sang Nakhoda, Andi Utta.
Salah satu pencapaian terbaru adalah peresmian kawasan Pantai Merpati pada 3 Februari 2025 oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Fadjry Djufry. Peresmian ini ditandai dengan pelepasan burung merpati sebagai simbol perdamaian dan harapan.
Prof. Fadjry Djufry mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Bulukumba, dalam menata kawasan tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata.
Selain itu, pembangunan infrastruktur lainnya, seperti renovasi pasar sentral dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bentenge, juga mendapat perhatian khusus. Pj Gubernur Sulsel meninjau langsung fasilitas-fasilitas tersebut dan memberikan apresiasi atas langkah-langkah strategis yang diambil oleh pemerintah daerah.
Di sektor pertanian dan maritim, Bupati Andi Utta menegaskan komitmennya untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui optimalisasi potensi daerah. Program bibit unggul dan pembukaan lahan baru telah dilaksanakan untuk meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan petani.
Dengan potensi pertanian dan maritim yang dimiliki Kabupaten Bulukumba, ketahanan pangan melalui peningkatan ekonomi hijau dan ekonomi biru menjadi solusi tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta daya saing daerah.
Kesuksesan pembangunan di Bulukumba juga diabadikan dalam sebuah buku berjudul “Membangun Bulukumba: Kepemimpinan, Inovasi, dan Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045” karya Ahmad Aznem dan Imran Duse. Buku ini mengulas perjalanan inspiratif Kabupaten Bulukumba di bawah kepemimpinan Andi Utta dan Edy Manaf, serta berbagai program unggulan yang telah dilaksanakan.
Dengan berbagai capaian tersebut, Bulukumba di bawah kepemimpinan Bupati Andi Utta dan Wakil Bupati Edy Manaf, terus bergerak maju menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.
“Sangat beruntung Bulukumba punya pemimpin seperti Andi Utta. Sangat sulit menemukan Bupati yang mau berkorban dan menggunakan milik pribadinya dalam membangun dan menata daerahnya. Salut sama Pak Andi Utta,” puji tokoh masyarakat Bulukumba, Andi Nasaruddin Gau.
Mantan Kadis Pariwisata dan Dirut PDAM Bulukumba itu pun meminta, masyarakat daerah ini harus berubah dan mendukung sepenuhnya duet Andi Utta-Edy Manaf. Karena tidak mungkin Bupati Andi Utta, kata dia, bisa seorang diri membangun Bulukumba.
“Bulukumba adalah Mutiara yang Terpendam. Andi Utta sudah memoles mutiara itu menjadi sebuah berlian yang berkilau. Luar biasa yang sudah dilakukan Andi Utta,” tutup Andi Nasaruddin Gau.
Transformasi Bulukumba di Bawah Kepemimpinan Andi Utta
Kabupaten Bulukumba, yang dikenal dengan julukan Butta Panrita Lopi atau Tanah Sang Pandai Perahu, telah mengalami berbagai perubahan signifikan di bawah kepemimpinan Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf, yang akrab disapa Andi Utta. Sejak menjabat pada tahun 2021, Andi Utta bersama Wakil Bupati Andi Edy Manaf telah membawa angin segar dalam pembangunan daerah ini.
Salah satu pencapaian bersejarah adalah kunjungan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, ke Bulukumba pada 4 Juli 2024. Ini merupakan kali pertama dalam 64 tahun sejarah kabupaten tersebut seorang presiden berkunjung, menunjukkan perhatian pemerintah pusat terhadap perkembangan Bulukumba. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi mengunjungi Kawasan Wisata Pantai Bira, Pasar Cekkeng, dan RSUD H. Andi Sultan Daeng Radja untuk memantau langsung aktivitas masyarakat dan pelayanan kesehatan.
Di bidang politik, pasangan Andi Utta dan Edy Manaf kembali memenangkan Pilkada Bulukumba 2024. Dengan dukungan yang semakin kuat, koalisi partai pengusung mereka meningkat dari sebelumnya 12 kursi menjadi 28 kursi di DPRD Bulukumba. Hal ini mencerminkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat terhadap kepemimpinan mereka.
Dalam upaya melanjutkan pembangunan, Andi Utta mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk berperan aktif. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun Bulukumba yang lebih baik di masa depan.
Dengan berbagai capaian dan komitmen tersebut, Bulukumba di bawah kepemimpinan Andi Utta menunjukkan transformasi yang signifikan menuju daerah yang lebih maju dan sejahtera.
Pada HUT ke-65 Kabupaten Bulukumba, mengusung tema “Ketahanan Pangan untuk Pembangunan Berkelanjutan.” Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry, mengapresiasi tema yang diusung, karena sesuai dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, yaitu memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
“Pak Presiden Prabowo pada berbagai kesempatan menyampaikan terkait swasembada pangan dan energi adalah program utama beliau. Oleh karena itu tentunya sebagai Penjabat Gubernur, saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih Bulukumba sudah menjadi kabupaten terdepan dalam mendorong swasembada pangan di Sulawesi Selatan,” kata Prof Fadjry Djufry, dalam sambutannya.
Perayaan HUT Bulukumba ini juga menghadirkan atraksi budaya. Prof Fadjry Djufri menilai, Bulukumba adalah daerah yang lengkap kekayaan sumber daya alamnya.
“Semua adalah emas, di laut ada ikannya, pantainya ada Bira, perkebunan hortikultira, tanaman pangan dan peternakannya ada semua,” ujarnya.
Ia sebagai penjabat gubernur mengapresiasi pemerintah daerah yang telah bersinergi dan berkolaborasi sehingga menorehkan banyak keberhasilan. Termasuk dalam menjaga inflasi.
“Apa yang didapatkan adalah hasil kerja semua, ini semua bukan pekerjaan yang instan,” ucapnya disambut tepung tangan.
“Bulukumba adalah satu-satunya kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang diundang Kemendagri melakukan presentasi terhadap capaian kinerja pelayanan publik pemerintah daerah,” sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ia juga menyampaikan kabar gembira untuk masyarakat Bulukumba. Dimana, Dana Bagi Hasil (DBH) yang merupakan hak pemerintah daerah telah diselesaikan secara bertahap.
“Termasuk untuk Bulukumba sebelum acara ini telah ditransfer, Alhamdulillah,” ungkapnya.
Usai peringatan Hari Jadi Kabupaten Bulukumba, Pj Gubernur didampingi Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf meninjau beberapa titik proyek pembangunan, seperti TPI Bentenge, Pasar Sentral, dan saluran irigasi yang menggunakan beton pracetak.
Andi Utta sapaan akrab Bupati Bulukumba, menyampaikan terima kasihnya kepada Prof Fadjry Djufry atas dukungannya selama ini, serta kesediaannya hadir pada peringatan HUT Bulukumba ini.
“Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan atas dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam membantu pembangunan di Kabupaten Bulukumba,” ujarnya.
Dia berharap, di bawah kepemimpinan transisi Prof Fadjry Djufry, sinergitas Pemerintah Provinsi dan Kabupaten semakin terjalin dalam memajukan daerah Bulukumba.
Ia menyampaikan, Bulukumba dengan potensi pertanian dan maritim yang dimiliki, maka ketahanan pangan melalui peningkatan ekonomi hijau dan ekonomi biru menjadi solusi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing daerah.
“Kami berharap Kabupaten Bulukumba menjadi salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang menjadi pilar dari program swasembada dan ketahanan pangan Nasional,” terangnya.
Di sektor pertanian, ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah melaksanakan program bibit unggul dan land clearing untuk meningkatkan nilai jual hasil pertanian dan perkebunan di masa mendatang. Selain itu, terus mendorong budaya menanam melalui pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan rumah untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga serta pengendalian inflasi.
Untuk penguatan infrastruktur pertanian, sejak tiga tahun terakhir, juga telah dibangun jaringan irigasi menggunakan beton pra cetak. Ini menjadi bagian dari komitmen untuk pembangunan infrastruktur yang lebih berkualitas dengan peralihan teknologi dari metode konvensional ke metode teknologi beton pra cetak. Keunggulan utama dari pracetak adalah umur konstruksi yang lebih tahan lama dan meminimalisir kebocoran air irigasi, sehingga lebih efisien dan efektif.
Bulukumba juga memiliki garis pantai 128 kilometer, sehingga daerah ini juga mengandalkan sektor kelautan dan perikanan dalam mendukung ketahanan pangan. Program 1.000 rumpon (rumah ikan) terus dijalankan untuk meningkatkan tangkapan ikan bagi para nelayan.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bulukumba juga menata Pantai Merpati sebagai kawasan terpadu dengan membangun dermaga kolam labuh, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bentenge, dan sentra kuliner. Di depan Pantai Merpati juga dibangun pemecah ombak (breakwater) sehingga kapal-kapal nelayan lebih mudah dan aman berlabuh, baik pada musim barat maupun musim timur.
Sedangkan, beberapa persembahan pembangunan, yakni Pembangunan Pasar Sentral dan Pasar Tanete, penyelesaian tahapan Pembangunan Pantai Merpati, Kolam Labuh dan Breakwater.
Selanjutnya, Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan Bentenge dan Sentra Kuliner Ikan, Pembangunan Puskesmas Batang dan Puskesmas Borong Rappoa, Pembangunan Kantor Camat Rilau Ale dan Kantor Camat Kindang, Pembangunan Sirkuit Balap Motor Tanjung Bira, yang kemarin baru saja kita gunakan untuk ajang balapan Sinar Harapan Bira Cup Prix 2025.
Pembangunan Tribun Lapangan H. Andi Sulthan Daeng Radja Kelurahan Matekko, penuntasan pengaspalan ruas jalan Kahayya. Pemasangan Tiang Lampu Penerang jalan sebanyak 355 titik, dimana 100 diantaranya menggunakan tenaga surya, Pembangunan Pagar Pedestrian dan Pintu Gerbang Titik Nol Tanjung Bira dan Pembangunan tahap pertama Gedung Budaya Ammatoa.
“In Syaa Allah, tahun 2025 ini akan kita selesaikan. Gedung Ammatoa ini diperuntukkan sebagai pusat aktifitas dan pagelaran seni budaya di Bulukumba,” jelas bupati yang akrab disapa Andi Utta ini. (*)
Comment