Mitos Pantangan Makan Pare di Hari Jumat: Asal-Usul dan Fakta di Baliknya

MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Di berbagai daerah di Indonesia, terdapat banyak mitos dan pantangan terkait makanan yang dipercaya dapat membawa kesialan atau hal buruk jika dilanggar. Salah satunya adalah larangan makan paria (pare) di hari Jumat.

Mitos ini telah diwariskan turun-temurun, terutama di kalangan masyarakat pedesaan yang masih memegang teguh kepercayaan leluhur. Namun, benarkah ada dasar ilmiah atau historis di balik pantangan ini?

Mitos ini tidak memiliki sumber tertulis yang jelas, tetapi diyakini berasal dari tradisi lisan masyarakat Jawa dan Sunda. Beberapa alasan yang sering dikaitkan dengan pantangan ini antara lain:

  1. Pare Melambangkan Kepahitan
    Pare memiliki rasa yang pahit, yang dalam kepercayaan masyarakat sering dihubungkan dengan penderitaan atau kesialan. Hari Jumat, yang dianggap sebagai hari suci bagi umat Islam, seharusnya diisi dengan hal-hal yang baik dan berkah. Makan pare di hari tersebut dianggap bisa membawa kesialan atau kesulitan hidup.
  2. Mitos Kesialan bagi Pekerjaan
    Ada kepercayaan bahwa memakan pare di hari Jumat bisa membawa kesulitan dalam pekerjaan atau usaha. Konon, seseorang yang makan pare di hari ini akan menghadapi hambatan atau rezeki yang seret selama seminggu ke depan.
  3. Kaitan dengan Kepercayaan Mistis
    Beberapa masyarakat percaya bahwa pare adalah makanan yang disukai makhluk halus tertentu. Makan pare di hari Jumat dikhawatirkan bisa menarik energi negatif atau gangguan gaib.

Dari segi ilmu pengetahuan, tidak ada bukti medis atau ilmiah yang menunjukkan bahwa makan pare di hari Jumat memiliki dampak negatif. Sebaliknya, pare memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti:

  • Mengandung antioksidan yang tinggi
  • Membantu menurunkan kadar gula darah
  • Menjaga kesehatan pencernaan
  • Meningkatkan daya tahan tubuh

Pandangan Islam Tentang Mitos Ini

Dalam ajaran Islam, tidak ada larangan makan pare di hari Jumat atau hari lainnya. Bahkan, Islam mengajarkan untuk tidak percaya pada takhayul yang tidak memiliki dasar dalam Al-Qur’an dan Hadis. Justru umat Islam dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi tanpa mengaitkannya dengan mitos atau kepercayaan turun-temurun yang tidak berdasar.

Mitos tentang larangan makan pare di hari Jumat adalah bagian dari kepercayaan lokal yang diwariskan secara turun-temurun tanpa dasar ilmiah atau agama yang jelas. Bagi yang masih mempercayainya, hal ini lebih bersifat kebiasaan atau keyakinan pribadi.

Namun, bagi yang ingin mendapatkan manfaat kesehatan dari pare, tidak ada alasan untuk menghindarinya, termasuk di hari Jumat.

Bagaimana pendapatmu tentang mitos ini? Apakah di daerahmu ada mitos serupa? (*)

Comment