MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Wah parah. Separuh lebih dari produksi air bersih Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum atau PDAM Kota Makassar, lenyap sia-sia.
Angka kebocoran mencapai 50 persen dari total kapasitas produksi harian sebesar 3.000 liter per detik, setara ribuan liter yang menguap setiap detik, seakan membanjiri kota tanpa meninggalkan jejak di keran pelanggan.
Plt Dirut PDAM Makassar, Hamzah Ahmad, menyebut masalah ini sebagai tantangan besar yang perlu segera diatasi demi efisiensi layanan.
“Dengan kapasitas produksi seperti itu, ada ribuan liter air yang hilang setiap detiknya, setara dengan skenario banjir di Kota Makassar, jika tidak tertangani dengan baik,” beber Hamzah Ahmad, kepada Awak Media, Jumat (9/5/2025).
Data internal menunjukkan dari sekitar 180 ribu meter air pelanggan, 50 ribu unit tergolong meter tua yang usianya di atas lima tahun. Bahkan, ada yang belum pernah diganti sejak PDAM berdiri.
Padahal, umur teknis maksimal meter air hanya empat tahun. Setelah itu, akurasi pembacaan mulai menurun, memicu tagihan yang tak sesuai konsumsi riil.
Tak hanya itu, ungkap Hamzah, 10 ribu meter air bermasalah tercatat memiliki tingkat ketidakakuratan di atas 30 persen, membawa dampak buruk bukan hanya bagi pelanggan, tapi juga bagi finansial PDAM.
“Kalau tidak dilakukan pergantian, kurang lebih 1.000 yang bermasalah bisa menimbulkan dampak kepada pelanggan dan PDAM. Ini yang harus kita sampaikan ke masyarakat bahwa ada kewajiban PDAM karena ada beban yang diberikan kepada pelanggan,” terang Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) itu.
Hamzah optimistis, jika perbaikan dilakukan menyeluruh, tingkat kebocoran bisa ditekan hingga 25 persen. Tentu angka yang masih bisa ditoleransi sesuai standar nasional.
Perumda Air Minum Kota Makassar pun, telah menyiapkan langkah strategis. Seperti mempercepat pergantian meteran tua, mengidentifikasi kebocoran pipa utama, serta meningkatkan sistem pengawasan dengan teknologi sensor kebocoran.
Lebih jauh, Perumda Air Minum Kota Makassar, berkomitmen untuk mensosialisasikan pergantian meter air sebagai kewajiban bersama demi transparansi layanan, akurasi tagihan, dan efisiensi penggunaan air di Makassar.
“PDAM memiliki kewajiban untuk pemeliharaan meter air. Mengingat pelanggan dikenakan beban biaya pemakaian yang harus sesuai angka konsumsi riil,” pungkas Hamzah, yang mencetak hattrick memimpin PDAM Kota Makassar. (*)
Comment