MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Ustaz Khalid Basalamah, menegaskan pentingnya memahami makna dan keutamaan Ibadah Kurban menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H/2025 M.
Dalam ceramahnya, ia menyampaikan bahwa memilih hewan kurban sebaiknya tidak semata-mata berdasarkan selera. Tetapi mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW, demi meraih pahala yang lebih besar.
Menurut Ustaz Khalid, kambing atau domba adalah pilihan hewan kurban yang paling utama, sebagaimana dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW.
“Nabi menyembelih lebih dari satu ekor domba untuk dirinya sendiri. Bahkan, mencapai 65 ekor,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa memilih kambing bukan soal jenis daging yang disukai, tetapi soal meneladani Sunnah. Keutamaan inilah yang menurutnya sering diabaikan ketika Umat lebih memilih sapi, hanya karena alasan praktis atau selera makan.
Meski sapi diperbolehkan, Ustaz Khalid menjelaskan bahwa dari sisi pahala, kurban kambing memiliki keunggulan. Karena satu ekor kambing diperuntukkan untuk satu orang, sedangkan sapi biasanya dipakai patungan hingga tujuh orang.
Ia menyayangkan jika pahala yang besar dikorbankan demi kenyamanan atau gengsi. Ia juga menanggapi isu kesehatan yang sering dikaitkan dengan konsumsi daging kambing.
Anggapan bahwa daging kambing menyebabkan kolesterol atau tekanan darah tinggi, dinilainya tidak berdasar.
“Orang Arab usia 80 sampai 90 tahun, tetap makan kambing dan sehat-sehat saja,” kata Ustaz Khalid.
Menurutnya, faktor cara masak dan penggunaan bumbu yang berlebihan, lebih berperan dalam dampak negatif terhadap kesehatan.
Dari segi gizi, daging kambing disebut memiliki struktur protein yang menyerupai jaringan manusia, sehingga lebih mudah diserap tubuh dan tidak langsung berubah menjadi lemak.
Terkait praktik patungan dalam kurban, Ustaz Khalid, menjelaskan bahwa syariat memperbolehkan maksimal tujuh orang untuk satu ekor sapi.
Namun, bagi yang mampu membeli sendiri, sangat dianjurkan untuk tidak ikut patungan demi mendapatkan pahala yang lebih besar.
“Kalau mampu, jangan ikut ramai-ramai. Pahala lebih besar kalau kurban sendiri,” ujarnya, dalam kajian yang disampaikan di Kanal YouTube SAP Channel.
Ia juga mengingatkan bahwa menurut mayoritas Ulama, berkurban merupakan kewajiban bagi yang mampu secara finansial. Maka dari itu, mengabaikannya tanpa alasan yang sah, dianggap sebagai perbuatan yang tidak dibenarkan secara syar’i.
Meski demikian, bagi yang belum mampu membeli hewan kurban, Ustaz Khalid tetap mendorong keterlibatan aktif dalam pelaksanaannya. Partisipasi seperti membantu penyembelihan, distribusi, atau bahkan hanya memegang hewan kurban, tetap bernilai ibadah.
“Setidaknya ikut bantu. Itu pun sudah jadi bagian dari ibadah dan bisa berpahala,” katanya.
Ustaz Khalid juga menekankan bahwa Ibadah Kurban, bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi bentuk nyata dari kepatuhan kepada Allah SWT, dan kecintaan kepada Sunnah Rasulullah SAW.
Dalam hal ini, kaum laki-laki Muslim juga dituntut untuk memiliki keberanian dan kepedulian, termasuk dalam belajar menyembelih secara syar’i. Melalui Ibadah Kurban, Umat diajak untuk menumbuhkan keikhlasan, semangat pengorbanan, dan empati terhadap sesama.
Semangat Iduladha bukan hanya tercermin dari prosesi penyembelihan, tetapi juga dari kesungguhan Umat dalam mengikuti tuntunan Agama secara utuh. (*)
Comment