MENITNEWS.COM, IRAN — Iran mengajak Dunia Islam bersatu dalam menghadapi agresi militer Israel, yang terus meningkat. Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyampaikan bahwa hanya melalui persatuan dan koordinasi antarNegara Muslim, maka rencana jahat Israel dapat digagalkan.
Pernyataan itu disampaikan dalam percakapan telepon dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Pezeshkian menegaskan bahwa sejak berdirinya, Israel telah identik dengan kejahatan, pelanggaran HAM, dan pertumpahan darah.
“Israel selalu memanfaatkan setiap kesempatan untuk membunuh Warga Sipil, Ilmuwan, Pejabat, hingga Personel Militer,” tegas Pezeshkian.
Ia menilai bahwa serangan terbaru ke wilayah Iran bertujuan menggagalkan proses negosiasi nuklir antara Teheran dan Washington.
Iran mengajak Dunia Islam bersatu bukan hanya untuk melawan serangan fisik Israel, tetapi juga sebagai bentuk solidaritas politik dan diplomatik antarNegara Muslim, dalam menjaga kestabilan kawasan.
“Republik Islam Iran selalu memilih jalur damai dan dialog. Namun, sejak awal, rezim Zionis berusaha menghancurkan upaya kami,” ungkap Pezeshkian, merujuk pada pembunuhan Ismail Haniyeh yang saat itu menjadi tamu resmi Iran.
Pezeshkian menekankan pentingnya membangun kekuatan bersama dalam dunia Islam.
“Negara-negara Muslim harus bersatu. Memperkuat pertahanan, dan menjaga stabilitas demi perdamaian dan kemajuan di kawasan,” ujarnya.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, turut menyampaikan duka mendalam kepada Rakyat Iran, atas korban yang jatuh akibat agresi militer Israel. Erdogan mengecam keras tindakan Israel, dan menyebut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, berupaya menciptakan kekacauan dan mengalihkan perhatian dunia dari kejahatan di Gaza.
Ia juga menyatakan dukungan penuh terhadap penyelesaian isu nuklir Iran secara damai dan diplomatik.
Iran ajak Dunia Islam bersatu menjadi seruan kuat di tengah eskalasi konflik, yang mengancam keamanan regional. Iran dan Turki menegaskan pentingnya kesatuan Umat Islam dalam menghadapi ancaman nyata dari agresi militer Israel yang terus berulang. (*)
Comment