MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Sosial, kembali mengingatkan warga untuk tidak memberikan uang secara langsung kepada anak jalanan. Imbauan ini disampaikan sebagai bagian dari upaya mencegah ketergantungan dan menyelamatkan masa depan anak-anak dari risiko putus sekolah.

Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie, menegaskan bahwa edukasi kepada masyarakat menjadi kunci utama dalam menyikapi persoalan ini.

“Sudah ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur larangan ini. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar juga telah mengeluarkan fatwa haram terkait pemberian uang langsung kepada anak jalanan,” ujarnya, Selasa (8/7/2025).

Menurutnya, niat baik masyarakat yang memberi uang justru bisa berdampak negatif. Anak-anak jalanan cenderung terus berada di jalan, meninggalkan sekolah, dan menggantungkan hidup dari belas kasihan.

“Kalau terus diberi, mereka akan merasa itu cara hidup yang wajar. Mereka lebih memilih mencari uang daripada belajar. Ini tentu merugikan mereka sendiri dalam jangka panjang,” tegas Andi Bukti.

Dinas Sosial tidak sendiri dalam menangani persoalan ini. Penertiban dilakukan oleh Satpol PP sebagai garda terdepan, sementara Dinsos mengambil peran pembinaan. Anak-anak yang terjaring razia tidak ditelantarkan, melainkan diarahkan untuk mengikuti pelatihan keterampilan agar bisa mandiri.

“Setelah kami bina, mereka diberi pelatihan kerja, diarahkan membuka usaha, atau dipersiapkan masuk ke dunia kerja sesuai kemampuan mereka. Yang masih sekolah, kami dampingi sampai tamat,” jelasnya.

Andi Bukti juga menggarisbawahi bahwa permasalahan anak jalanan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. Diperlukan sinergi semua elemen, mulai dari TNI, Polri, Kejaksaan, hingga seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

“Dengan kerja sama lintas sektor, kita bisa mewujudkan penanganan yang berkelanjutan dan manusiawi. Ini bukan hanya soal menertibkan, tapi menyelamatkan generasi masa depan,” pungkasnya. (*)