MENITNEWS.COM, ENREKANG — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, siap menjalin kerja sama strategis dengan Kabupaten Enrekang di sektor hortikultura. Langkah ini menjadi upaya konkret memperkuat ketahanan pangan serta menjaga stabilitas harga bahan pangan di wilayah utara Indonesia.
Kunjungan kerja ke Kabupaten Enrekang dijadwalkan dalam waktu dekat, dengan fokus pada penjajakan potensi komoditas unggulan seperti bawang merah, cabai, dan aneka tanaman hortikultura lainnya. Enrekang, yang selama ini dikenal sebagai lumbung hortikultura Sulawesi Selatan, dinilai memiliki kapasitas produksi yang mampu menopang kebutuhan daerah mitra seperti Kaltara dan Tarakan.
Bupati Enrekang, H. Muh. Yusuf Ritangnga, mengungkapkan bahwa penjajakan ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Kerja Sama Antar Daerah (KAD) yang digelar sebelumnya. Kunjungan resmi nanti akan difasilitasi oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.
“Ini bukan sekadar kerja sama biasa, tapi bagian dari strategi besar untuk memperkuat distribusi pangan antardaerah dan menjaga inflasi tetap terkendali,” ujar Bupati Yusuf, Selasa (8/7/2025).
Ia menambahkan, kerja sama ini akan memberikan manfaat langsung kepada petani lokal. Dengan adanya pasar antarwilayah yang lebih luas, hasil panen seperti bawang merah dan cabai bisa lebih cepat terserap, sementara harga tetap stabil di pasaran.
Data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Enrekang mencatat, produksi bawang merah pada 2024 mencapai 205.119 ton, sementara produksi cabai mencapai 11.000 ton. Angka ini menunjukkan potensi besar Enrekang sebagai pusat pasokan hortikultura di kawasan timur Indonesia.
“Kerja sama ini adalah contoh konkret pembangunan pertanian berkelanjutan yang saling menguntungkan. Kami optimistis ini bisa menjadi model kolaborasi daerah yang efektif,” tutup Yusuf.
Langkah sinergis antarwilayah ini diharapkan mampu memperkuat pondasi ketahanan pangan nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal melalui integrasi pasar yang lebih luas dan berkelanjutan. (*)
Comment