MENITNEWS.COM, PANGKEP — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), menggelar Sosialisasi Identifikasi dan Pendaftaran Naskah Kuno Nusantara di Aula Gedung Layanan Perpustakaan, Rabu (3/9/2025).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pangkep, Muhiddin R, menyampaikan, sosialisasi bertujuan mengidentifikasi, menginventarisasi, dan mendata khazanah naskah kuno, termasuk kondisi fisik serta siapa pemiliknya. Dengan begitu, pemerintah daerah memiliki basis data kuat sebagai langkah pelestarian maupun penelitian lebih lanjut.
“Selama ini kita memang tertinggal dalam mengidentifikasi dan melestarikan naskah kuno yang banyak beredar di masyarakat. Tujuan kita adalah menyelamatkan, mendata, serta menyiapkan salinan cadangan manuskrip sebagai khazanah budaya bangsa. Pemerintah juga siap mengambil alih bila pemilik naskah ingin pelestarian dilakukan secara resmi,” ujar Muhiddin.
Dari identifikasi awal, tercatat 10 orang pemegang naskah dengan total 20 naskah kuno.
Guru Besar Filologi Universitas Hasanuddin, Muhlis Hadrawi, menekankan bahwa inventarisasi ini merupakan langkah awal membangun kesadaran kolektif. Pelestarian naskah kuno, katanya, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat.
Hadrawi menambahkan, potensi naskah kuno di Pangkep sangat besar, namun belum dikenal luas. Salah satunya adalah Naskah Salemo yang berisi ajaran agama Islam.
“Di Pangkep banyak naskah kuno, tetapi belum diinventarisasi dan belum didaftarkan ke pemerintah. Melalui kegiatan ini, kita harapkan lahir basis data naskah kuno sebagai langkah penting pelestarian warisan budaya,” jelasnya.
Dengan adanya program ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pangkep berharap terwujud sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam menjaga warisan budaya tak ternilai.
Kegiatan ini juga menghadirkan akademisi, pemilik naskah, pemerhati budaya, pustakawan, serta penggiat literasi, sekaligus mendukung program pelestarian aksara lontara. (*)
Comment