MENITNEWS.COM, MAROS — Universitas Hasanuddin (Unhas), dipercaya menjadi tuan rumah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XIII Tahun 2025. Kegiatan bertema “Wisata Budaya Warisan Dunia sebagai Aksi Kebangsaan: Kampus Berdampak dan Mengabdi untuk Negeri” ini secara resmi dibuka pada Rabu (2/7/2025) di Hutan Pendidikan Bengo-Bengo, Kabupaten Maros.
Ketua Panitia Dr. Ir. Syarifuddin Mabe, ST., MT., IPU., CSRS., CRMP., dalam laporannya menyampaikan, kegiatan KKN Kebangsaan kali ini melibatkan 177 mahasiswa dari 99 universitas dengan total Dosen Pendamping KKN (DPK) sebanyak 21 orang. Meskipun persiapan dilakukan dalam waktu yang singkat, pihak panitia berupaya maksimal agar pelaksanaan kegiatan berjalan optimal.
“Sebulan yang lalu kami menerima amanah dari Diktisaintek untuk menjadi tuan rumah pelaksanaan KKN Kebangsaan. Setelah itu, kami langsung mulai mempersiapkan seluruh rangkaian kegiatan ini. Lokasi pelaksanaan KKN tersebar di dua kabupaten, yakni Kabupaten Maros pada 10 lokasi di lima kecamatan, dan Kabupaten Pangkep pada 11 lokasi di lima kecamatan,” jelas Syarifuddin.
Mewakili Rektor Unhas, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K)., menyampaikan selamat datang kepada seluruh mahasiswa peserta KKN Kebangsaan. Dirinya menuturkan bahwa kepercayaan dari Diktisaintek kepada Unhas merupakan kehormatan tersendiri dan disambut dengan persiapan yang matang.
“Kami merasa terhormat bisa mengambil bagian penting dalam KKN Kebangsaan XIII tahun 2025. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan, kami juga bahagia karena tahun ini jumlah peserta yang terlibat adalah yang terbanyak,” jelas Prof. Ruslin.
Mewakili Gubernur Sulsel, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kasman, S.Hut., M.M., menyampaikan, KKN Kebangsaan merupakan program strategis dalam membentuk karakter mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa. Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus untuk membantu menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat.
“Pelaksanaan KKN Kebangsaan sangat relevan dengan arah pembangunan Sulawesi Selatan yang mengedepankan kemandirian dan ketahanan menghadapi tantangan global. Mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan mampu menggali potensi lokal dan mendorong pengembangan sektor-sektor strategis secara berkelanjutan,” jelas Kasman.
Pembukaan kegiatan ditandai dengan pemukulan gong oleh Plt Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbudristek, Dr. Berry Juliandi, S.Si., M.Si., yang hadir mewakili Menteri Diktisaintek. Dalam sambutannya, Berry menyampaikan apresiasi kepada Unhas dan seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan.
“Program KKN ini bukan sekadar rutinitas akademik, tetapi merupakan sarana nyata pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu secara langsung, sekaligus mengasah kepekaan sosial dan kemampuan menyelesaikan persoalan dalam konteks kehidupan nyata,” ujar Berry.
Dirinya menambahkan, melalui program ini diharapkan tumbuh kesadaran kolektif bahwa keberagaman adalah kekuatan, dan semangat kebersamaan menjadi fondasi penting dalam membangun masa depan bangsa.
Kegiatan pembukaan turut dihadiri oleh pimpinan lingkup Unhas, perwakilan kementerian, serta sejumlah unsur pemerintah daerah. Kehadiran berbagai pihak ini menjadi bukti komitmen bersama dalam menyukseskan program KKN Kebangsaan.
Pelaksanaan KKN Kebangsaan XIII Tahun 2025 direncanakan berlangsung hingga 30 Juli 2025 mendatang. Sebaran peserta dari 99 Universitas terdiri atas Sulawesi (23 Universitas), Sumatera (12 Universitas), Kalimantan (6 Universitas), Papua (2 Universitas), Jawa (28 Universitas), Maluku (4 Universitas), dan Universitas Terbuka.
Mahasiswa Belajar Menjadi Bagian Dari Indonesia yang Beragam
Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Dirbelmawa) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), Dr. Berry Juliandi, S.Si, M.Si, hadir mewakili Menteri Dikti Saintek pada pembukaan KKN Kebangsaan XIII tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung di Hutan Pendidikan Bengo-bengo, Kabupaten Maros ini dihadiri oleh 177 mahasiswa dari 99 perguruan tinggi se-Indonesia, pada Rabu, 2 Juli 2025.
Dr. Berry menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada panitia penyelenggara serta Pemerintah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep atas dukungan dan kolaborasi yang luar biasa dalam menyukseskan pelaksanaan KKN Kebangsaan tahun ini.
“Seluruh upaya dan komitmen dengan semangat kolaboratif telah menghadirkan KKN Kebangsaan yang bermanfaat dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa akan menjalankan aksi nyata sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing yang telah dipelajari di kampus, dan kini akan diterapkan langsung di lapangan sebagai bentuk kontribusi bagi masyarakat.
“Biasanya, mahasiswa akan melakukan aksi nyata sesuai bidang ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah, dan kini diterapkan di lapangan. Kita melihat proses ini sebagai bentuk kontribusi konkret mahasiswa,” lanjutnya.
Lebih dari sekadar penerapan ilmu, Dr. Berry menekankan bahwa KKN Kebangsaan juga merupakan wahana untuk menumbuhkan semangat kebangsaan dan penghargaan terhadap keberagaman.
“Dengan bertemu mahasiswa dari berbagai daerah, kalian akan melihat dan merasakan betapa beragamnya Indonesia, khususnya kekayaan budaya di Sulawesi Selatan. Ini adalah pembelajaran yang tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga melalui interaksi langsung dengan masyarakat,” paparnya.
Adapun tema KKN Kebangsaan XIII tahun ini adalah: “Wisata Budaya Warisan Dunia Sebagai Aksi Kebangsaan: Kampus Berdampak dan Mengabdi untuk Negeri.”
Para mahasiswa diharapkan mampu menghadirkan inovasi yang menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat secara nyata di lokasi KKN.
Dr. Berry juga menyoroti keistimewaan lokasi KKN yang berada di kawasan Geopark Maros-Pangkep, yang telah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Wilayah ini juga dikenal sebagai salah satu pusat penelitian sains global karena kekayaan geologis dan keanekaragaman hayatinya.
“Pulau Sulawesi, termasuk kawasan Maros dan Pangkep, merupakan laboratorium alam yang sangat kaya dan menjadi perhatian ilmuwan dunia. Kalian beruntung bisa belajar dan berkontribusi langsung di kawasan yang luar biasa ini,” tutupnya.
KKN Kebangsaan XIII di Sulawesi Selatan akan berlangsung selama satu bulan, dengan fokus pada penerapan ilmu, penguatan karakter kebangsaan, dan pemberdayaan masyarakat. (*)
Comment