Wow! Arkeolog Dunia Ungkap Lukisan Gua Leang-Leang Maros Kalahkan Monalisa 

MENITNEWS.COM, MAROS — Lukisan Gua Leang-Leang di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Lebih Berharga dari Monalisa. Demikian pernyataan mengejutkan dari Prof. Adam Brumm, arkeolog kenamaan dari Griffith University, Australia.

Dalam Konferensi Internasional di Maros, Sulawesi Selatan, baru-baru ini, ia menyebut bahwa lukisan gua prasejarah di Kawasan Leang-Leang memiliki nilai budaya dan sejarah yang jauh lebih besar dibandingkan lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci.

Menurut Prof. Brumm, lukisan Monalisa memang ikonik, namun nilainya lebih bersifat regional, yakni hanya sangat bermakna bagi masyarakat Eropa. Sebaliknya, lukisan gua di Leang-Leang mengandung informasi universal mengenai asal-usul dan kreativitas manusia purba, menjadikannya peninggalan tak ternilai dalam sejarah evolusi manusia.

“Lukisan gua Leang-Leang tidak hanya menampilkan seni visual, tetapi menyimpan jejak penting kehidupan manusia ribuan tahun lalu. Ini adalah bukti luar biasa dari ekspresi artistik nenek moyang kita,” ungkap Brumm.

Konferensi ini merupakan bagian dari Festival Budaya Gau Maraja dan dihadiri oleh perwakilan dari 13 negara. Prof. Brumm, yang juga Direktur Penelitian di Australian Research Centre for Human Evolution (ARCHE), dikenal luas atas kontribusinya dalam studi seni prasejarah dan evolusi manusia di Indonesia. Salah satu capaian pentingnya adalah penanggalan lukisan gua tertua di dunia, yang ditemukan di Sulawesi, berusia setidaknya 51.200 tahun.

Temuan ini menjadikan Leang-Leang sebagai situs arkeologi penting dalam kajian sejarah global. Selain itu, Brumm juga memimpin penelitian mengenai Homo floresiensis—dijuluki “The Hobbit”—manusia purba yang hidup di Pulau Flores sekitar 700.000 tahun lalu.

Ia aktif bekerja sama dengan ilmuwan dari Indonesia, termasuk dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan telah mempublikasikan hasil risetnya di jurnal ilmiah internasional bergengsi seperti Nature.

Atas dedikasinya, Prof. Brumm menerima berbagai penghargaan internasional dan diakui sebagai salah satu figur utama dalam pengembangan ilmu arkeologi dan studi seni prasejarah dunia. (*)

Comment