MENITNEWS.COM, BULUKUMBA — Sabtu malam (8/3/2025) di Bulukumba berubah riuh. Ramadan Chill and Culinary (RCC), yang biasanya jadi persinggahan tenang untuk berbuka puasa dan bercengkerama, mendadak gempar oleh jerit dan amarah.
Sumbernya? Seorang perempuan berinisial R, istri anggota DPRD Bulukumba, yang melampiaskan amarahnya pada seorang perempuan lain, E, yang disebut-sebut sebagai selingkuhan suaminya.
Keributan itu berlangsung panas. Pantulan cahaya dari tenda-tenda kuliner menyoroti meja yang terjungkal, kursi yang terlempar, serta sepiring coto yang tumpah berhamburan. R, yang sejak awal sudah tersulut emosi, tanpa basa-basi menjambak rambut E, menyeretnya dalam pergulatan yang membuat pengunjung terpana.
Teriakan terdengar, sebagian mencoba melerai, sebagian lain malah mengabadikan momen itu dengan ponsel.
“Ededeh-deh, inimi saya jadi korban pelakor! Pelakor ka berkelahi di sini, itu istrinya Pak Dewan Anhar sama Endang, penjual Coto Tinggi Mae! Kueku kodong tidak kumakan, jadi korbanka, gaes!” seru seorang saksi, yang videonya viral di media sosial.
Semuanya bermula dari kecurigaan R. Malam itu, ia dan suaminya, AS, sang legislator di DPRD Bulukumba, tengah menikmati suasana RCC. Namun, begitu matanya menangkap sosok E, amarahnya tak bisa diredam.
Tanpa aba-aba, ia bangkit, melesat ke arah E, dan memicu kegaduhan yang membuat suasana Ramadan di kafe berubah jadi arena duel.
“Katanya itu istrinya Pak Dewan sama selingkuhannya yang berkelahi,” ujar seorang pengunjung lain, Lely, yang masih terperangah.
Di tengah kekacauan, AS berusaha melerai. Namun, R tak menggubris. Ia menghunus amarahnya tanpa peduli tatapan orang-orang.
“Sudah-sudah, mukasi maluka!” pekik AS, suaranya tenggelam dalam hiruk-pikuk.
Aparat kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi akhirnya turun tangan. Melerai perkelahian sebelum situasi semakin tak terkendali.
R dan E dipisahkan, sementara AS memilih menghindari sorotan. Saat dimintai keterangan, ia hanya menunduk, menggenggam tangan istrinya yang masih gemetar.
Malam yang bermula dengan kedamaian Ramadan pun berakhir dengan sorotan publik yang tak kunjung padam. Sang legislator pun malu, akibat terjerat cinta segitiga. (*)
Comment