Wajib Diketahui! Ini Tips Memilih Hewan Kurban yang Baik

MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H/2025 M, Umat Islam di seluruh Dunia mulai bersiap untuk melaksanakan Ibadah Kurban.

Salah satu amalan sunah Muakkad (sangat dianjurkan), yang mengajarkan nilai kepedulian, empati, dan pengorbanan.

Tak hanya sekadar menyembelih hewan, kurban juga mengandung nilai-nilai spiritual dan sosial. Oleh karena itu, memilih hewan kurban yang sehat dan sesuai syariat, menjadi bagian penting dalam pelaksanaan ibadah ini.

Berikut enam tips memilih hewan kurban yang tepat, sebagaimana dijelaskan oleh Ir. Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM, ASEAN Eng, dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM). Wajib diperhatikan:

Pertama; Jantan (atau bisa pula betina non-produktif) sehat dengan badan tegap, tubuh simetris proporsional, gerakannya lincah, cenderung agresif, ceria, nafsu makan normal, dan tampilannya yang sehat.

Kedua; Saat berjalan normal, aktif bergerak, tidak pincang, tidak lunglai atau lemah. Jika sakit, nafsu makan hilang, malas berjalan, dan tubuh lemah.

Ketiga; Normalnya, hewan yang sehat memiliki mata yang berbinar, hidung basah berembun, bulu-bulu halus mengkilap dan lembut (tidak kasar atau kusam). Salah satu indikasi ada cacing hati adalah bulu kusam, tegak atau kaki, dan kasar.

Keempat; Tidak ada bercak darah atau darah yang mengalir keluar dari lubang-lubang tubuh. Seperti lubang mata, hidung, mulut, telinga, dubur, dan kemaluan. Salah satu indikasi hewan terinfeksi Anthrax adalah keluar darah dari lubang-lubang di tubuhnya.

Kelima; Kuku di keempat kakinya kuat, sehat, dan utuh. Bibir tidak sariawan. Salah satu indikasi hewan terserang virus penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah nampak ada luka seperti sariawan di sekitar mulut atau bibir, gusi (di sela gigi), lidah sapi, kulit di atas kuku kaki, over salivation (air ludah banyak keluar), demam (suhu tubuh 40-41 derajat celsius), nafsu makan hilang, dan kaki pincang.

Keenam; Hindari membeli hewan kurban yang dipelihara di tempat pembuangan sampah, karena dikhawatirkan hewan memakan kertas yang tercemar logam berat berbahaya dan partikel marker yang bersifat karsinogenik atau penyebab kanker. (*)

Comment